Sunday, October 24, 2010

Doa Nudbah

Dengan Nama Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam
Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Muhammad dan Keluarganya
Ya Allah bagi-Mu segenap pujian
atas ketentuan terhadap para wali-Mu
Yang terpilih sebagai pengayon agama-Mu
Yang telah Engkau berikan karunia yang banyak dari sisi-Mu
Karunia yang tidak akan hilang maupun berkurang
tentunya setelah Engkau syaratkan pada
mereka untuk tidak tergoda oleh kehidupan dunia yang hina
Kegemerlapan dan kemewahan dunia pun menjadi syaratnya
Engkau Mengetahui bahwa mereka akan menepati janji tersebut, karena itulah Engkau
terima dan dekatkan mereka di sisi-Mu.
Kau puji dan agungkan mereka
Kau turunkan malaikat-malaikat-Mu untuk mengiringi mereka.
Kau muliakan mereka dengan wahyumu
Kau bekali mereka dengan ilmu-Mu.
Dan Kau jadikan mereka perantara-Mu dan penghubung Keridhaan-Mu
Dari mereka, ada yang Kau tempatkan di sorga hingga
Kau keluarkan dia darinya.
Ada yang Kau bawa dalam perahu-Mu dan dengan rahmat-Mu,
Kau curahkan selamatkan ia dan orang-orang beriman
yang bersamanya dari kehancuran.
Ada pula yang Kaujadikan kekasih-Mu. Yang memohon kepada-Mu lidah yang jujur di
akhirat maka Kau kabulkan
dan pilihkan untuknya seseorang dari keluarganya.
Ada pula yang Kau ajak bicara dari balik pahon
dan Kau jadikan saudaranya pembantu dan wazirnya.
Kadang mereka lahir tanpa ayah.
Kau lengkapi ia dengan cahaya dan petunjuk.
Serta Kau bekali ia dengan Rohul Qudus.
Engkau berikan untuk masing-masing dari mereka
sesuatu syariat dan Engkau anjurkan sesuatu ajaran
Dan Engkau pilih untuk mereka para washi satu guna menjaga agama-Mu dari satu masa ke masa yang lain, untuk menegakkan agama-Mu dan menjadi hujjah atas para hamba-Mu.
Agar kebenaran tidaklah sirna dari tempatnya
dan para pengikut kebatilan
dikalahkan oleh pengikut kebenaran.
Sehingga tak seorangpun mengatakan :
”Seandainya Engkau {Ya Allah}mengutus kepada kami
seorang rasul yang memberi peringatan
dan Engkau tegakkan panji pemberi petunjuk
maka kami pasti akan mengetahui ayat-ayat dan bukti-bukti kebesaran-Mu sebelum
menjadi hina dan sengsara {di hari kiamat}”.
Akhirnya Kau tutup misi kenabian
dengan kekasih pilihan-Mu Muhammad (saww).
Shalawat dan salam atasnya dan keluarganya.
Dialah pilihan untuk menjadi penghulu mahkluk-MU.
Dialah yang tersuci dari orang-orang yang Kau sucikan.
Dialah sebaik-baik pilihan-MU.
Dialah yang termulia dari para pembawa risalah-MU.
Engkau utamakan Dia diatas para nabi-MU.
Kau utus ia kepada jin dan manusia.
Kau taklukan untuknya timur dan barat.
Kau anugrahkan untuknya Buroq
dan Kau mi’rajkan ia ke langit-Mu.
Kau bekali ia dengan ilmu
akan hal-hal yang lalu dan yang akan datang
hingga penghabisan ciptaan-Mu.
Lalu Kau menangkan ia akan para musuhnya
dengan rasa takut dikhianati mereka.
Kau utus Jibril dan Mikail serta malaikat lainnya menyertainya.
Kau janjikan kemenangan agamanya atas seluruh agama
walaupun kaum musyrikin tidak menyenanginya.
Setelah Kau tempatkan ia bersama kebenaran dan “Ahli “nya.
Kau janjikan untuknya dan untuk mereka Rumahnya pertama
yang didirikan untuk manusia yang terletak di Mekkah,
rumah yang diberkati dan petunjuk bagi alam semesta.
Di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasan-Mu,
maqam Ibrahim.
Barang siapa yang masuk di dalamnya akan merasa aman.
Dan Kau berfiman :”Hanya saja Allah berkehendak untuk menghilangkan keraguan dari
kalian wahai Ahlul Bait dan mensucikan kalian sesuci-sucinya”.
Kemudian Kau jadikan upah {risalah} Muhammad {SAW} di dalam kitab-kitab-Mu, cinta
kasih kepada mereka.
Maka Kau berfirman :”Katakanlah bahwa aku tidak menghendaki upah apapun selain
kecintaan kerabatku.
Dan Kau berfirman:”Upah apapun yang kau minta adalah kalian juga”.
Dan Kau berfirman :”Aku tidaklah mengharapkan balasan dari kalian kecuali bagi mereka
yang mencari jalan Tuhan”.
Mereka itulah jalan-Mu dan pengantar menuj ridha-Mu.
Maka tatkala saat-saat akhirnya {Nabi} tiba, ia tunjuk Ali bin Abi Thalib a.s. sebagai
wali dan petunjuk jalan karena ia pemberi peringatan dan pada setiap kaum dan petunjuk hidayah.
Ia bersabdah di hadapan Khalayak:”Siapa yang bersaksi bahwa saya adalah maulana dan pepimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya pula. Ya Allah pimpinlah orang yang
menjadikannya pemimpin dan musuhilah yang memusuhinya. Tolonglah orang yang
menolongnya dan hinakanlah yang menghinakannya.
Dia bersabda:
”Barang siapa yang bersaksi bahwa aku nabinya, maka Ali adalah pemimpinnya
Dia bersabda: “Saya dan Ali berasal dari satu pohon, sedangkan manusia lainnya dari
pohon yang bermacam-macam.
Dia samakan kedudukan Ali sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa seraya mengatakan
kepadanya :”Kedudukan di sisiku bak kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya saja tiada nabi setelahku”.
Dia kawinkan Ali dengan putrinya, penghulu wanita ala semesta Dia halalkan untuknya
dari mesjid apa yang boleh dan halal baginya.
Dan dia tutup pintu-pintu penghubung mesjid kecuali pintunya.
Lalu ia bekali Ali dengan ilmu dan hikmah seraya mengatakan :
”Aku adalah kota ilmu dan Ali pintunya. Barang siapa yang menghendaki kota
dan hikmah hendaknya ia mendatangi dari pintunya”.
Kemudian ia bersabda:”Engkau adalah saudaraku, washiku dan pewarisku. Dagingmu adalah dagingku darahmu adalah darahku. Kedamaian adalah kedamaianku dan musuhmu adalah musuhku. Iman telah bercampur dengan darah dan dagingmu sebagaimana telah bercampur dengan darah dagingmu.
Engkau khalifahku di telaga {Haud}kelak. Engkau yang melunasi hutang dan memenuhi
janjiku.
Para pengikutmu akan berada diatas mimbar yang terbuat dari cahaya sedang wajah
mereka berseri-seri di sekelilingku di dalam sorga. Merekalah para tetanggaku”.
Seandainya tak ada Engkau, orang mu’min tak dapat diketahui sepeninggalanku kelak.
Dialah petunjuk jalan dari kesesatan sepeninggalnya.Cahaya dari kebutaan.
Tali Allah yang kokoh,jalan-Nya yang lurus.
Kerabat terdekat dan pemeluk islam pertama, tak ada seorangpun yang menyamai
kepiawaianya, mengikuti jejak langkah Rasul saww.
Berperang untuk meluruskan ta’wil yang salah tanpah peduli cercaan
siapapun.Menggetarkan hati para pemuka akrab.
Membinasakan pahlawan-pahlawan mereka. Mengadu ketangkasan dengan mereka.Maka bersemilah kembang kedengkian Badr,Khaibar,Hunain dan lainnya.
Tertanamlah rasa kebencian terhadapnya.Tumbuhlah rasa ingin mengatasinya.
Lalu ia perangi golongan poengkhianat baiat,menyimpang kebenaran dan yang keluar dari agama.
Dan tatkala ajal menjemputnya, dan ia dibunuh oleh orang celaka yang mengikutinya
pendahulunya.
Pemerintah rasulullah tentang para hadi {pemberi petunjuk} tidak
terlaksanakan.Sedangkan umat tetap membencinya dan bersepakat untuk memutuskan tali kerabatnya dengan mengasingkan para putranya. Kecuali sedikit orang yang setia
menjaga dan mempertahankan hak mereka.
Sehingga ada yang terbunuh, ada yang tertawan dan ada pula yang diasingkan.Berlakulah ketentuan {Qadha} atas mereka dengan harapan pahala dan balasan yang baik dari Allah.Karena bumi adalah milik Allah. Dia wariskan kepada hamba yang di kehendaki-NYA, dan akhir dari semuanya itu adalah milik orang-orang yang bertakwa. Maha Suci Tuhan kami karena janji-NYA, akan terwujud. Sekali-kali Dia tidak pernah mengingkari janji-NYA da Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Maka untuk orang-orang suci dari keluarga Muhammad dan Ali (salawat Allah atas
keduanya), menangislah para penangis.
Untuk mereka merataplah para peratap.
Untuk mereka teteskanlah air mata. Untuk mereka menjeritlah si penjerit. Untuk
mereka berteriaklah si peneriak. Untuk mereka histerislah orang yang histeris.
Di manakah AL-Hasan?…Dimanakah Al- Husain?… Dimanakah putra-putra Al-Husain?… Yang soleh setelah yang soleh. Yang jujur setelah yang jujur.
Manakah jalan kebenaran setelah jalan kebenaran? Dimanakah pilihan setelah pilihan?
Dimanakah matahari-matahari yang terbit? Dimanakah bulan-bulan yang yang bersinar?
Dimanakah bintang-bintang yang terang?.
Dimanakah lambang –lambang agama dan pondasi-pondasi ilmu? Dimanakah baqiyyatullah yang tak pernah sunyi dari keluarga petunjuk kebenaran.
Dimanakah orang yang dipersiapkan untuk memutuskan tali kedzaliman?
Dimanakah yang dinanti-nanti untuk meluruskan penyimpangan?
Dimanakah harapan penghapus kedzaliman dan permusuhan?
Dimanakah sang pembaharu fardhu dan sunnah?
Dimanakah yang terpilih sebagai pemulih agama dan syari’at?
Dimanakah harapan penghidup Al-Quran dan hukum-hukumnya?
Dimanakah pelita kehidupan agama dan pemeluknya?
Dimanakah pencabut akar kekuatan di pelampau batas?
Dimanakah penghancur bangunan syirik dan kemunafikan?
Dimanakah pembinasa orang-orang fasik,ahli maksiat dan kedzaliman?
Dimanakah pembersih jejak-jejak penyimpangan dan kedurjanaan?
Dimanakah penebas ranting-ranting kesesatan dan perselisihan?
Dimanakah pemotong tali-tali dusta dan kebohongan?
Dimanakah pembinasa si congkak dan durjana?
Dimanakah pembasmi kaum pembangkang, kesesatan dan kekafiran?
Dimanakah pemulia para auliya’ dan penghina para musuh?
Dimanakah pemersatu kalimat atas taqwa?
Dimanakah pintu ALLAH yang harus didatangi?
Dimanakah wahjullahI tempat para auliya’ menghadap?
Dimanakah tali yang terjulur dari langit hingga bumi?
Dimanakah pemilik hari kemenangan dan pengibar bendera hidayah?
Dimanakah pemersatu kebajikan dan keridhoan?
Dimanakah penuntut darah para nabi dan putra-putra mereka?
Dimanakah penuntut darah orang yang terbunuh di karbala?
Dimanakah si pemenang dalam memerangi musuh-musuh dan para pendustanya?
Dimanakah orang yang kesulitan yang tatkala berdoa di kabulkan?
Dimanakah pempimpin para makhluk yang bajik dan bertakwa?
Dimankah putra nabi Al-Musthofa, putra Ali Murtadho, putra Khadijah Al-Garra’, putra
Fatimah Al-Kubra.
Demi ayah, ibu, dan jiwaku, hanya untukmulah perlindungan dan pembelaan ( ku ).
Wahai putra para pemimpin-pemimpin ( yang dekat dengan ALLAH ). Wahai putra
orang-orang mulia.
Wahai putra para petunjuk kebenaran . Wahai putra para pilihan yang terdidik.
Wahai putra orang-orang terhormat yang mulia. Wahai putra orang-orang bersih yang
suci.
Wahai putra para dermawan yang suci.
Wahai putra para pembesar yang mulia.
Wahai putra purnama-purnama bersinar.
Whai putra pelita-pelita terang.
Wahai putra lampu-lampu pijar angkasa.
Wahai putra bintang-bintang gemilang.
Wahai putra jalan-jalan terang.
Wahai putra panji-panji berkibar.
Wahai putra ilmu-ilmu sempurna.
Wahai putra sunnah-sunnah masyhur.
Wahai putra ajaran-ajaran.
Wahai putra mu’zizat-mu’zizat.
Wahai putra bukti-bukti nyata.
Wahai putra jalan yang lurus.
Wahai putra berita yang besar.
Wahai putra yang di sebut dalam Al-Quran di sisi ALLAH Yang Maha Tinggi lagi Maha
Bijaksana.
Wahai putra ayat-ayat dan bayyinat.
Wahai putra dalil-dalil yang jelas.
Wahai putra bukti-bukti yang nyata dan terang.
Wahai putra hujjah-hujjah yang jitu.
Wahai putra ni;’mat-ni’mat yang tercurah.
Wahai putra Thaha dan Muhkamat.
Wahai putra yasin dan dzariyat.
Wahai putra Thur dan ‘Adiyat.
Wahai putra dia yang di dekatkan diantara dua busur atau lebih dekat dari itu, dekat
dengan ALLAH dzat Yang Maha Tinggi.
Oh, dimanakah gerangan tempat kau berada?
Tanah dan bumi manakah tempat kau berpijak?
Radhawa-kah ia atau lainnya atau mungkin pula bukit Thuwa? Sungguh berat rasanya
bagiku melihat manusia-manusia sedang engkau tak terlihat olehku.
Dan tak kudengar bisikan maupun rintihanmu.
Sungguh berat penderitaanku atas segala musibah yang menimpamu.
Sedang rintihan dan ratapanku tak berguna bagimu.
Demi jiwaku, engkaulah si Ghaib yang tak pernah lepas dari kiamat.
Demi jiwaku, engkaulah harapan si pengharap baik mu’min maupun mu’minah yang selalu
mengingat tergetar olehmu.
Demi jiwaku, engkaulah puncak kemuliaan yang tak terlampaui.
Demi jiwaku, engkaulah puncak kehormatan yang tak ternilai.
Demi jiwaku, engkaulah sumber kenikmatan tiada banding.
Demi jiwaku, engkaulah padanan kesempurnaan yang tak tersamai.
Sampai kapankah kegelisahanku menantimu wahai penghuluku?
Dengan untaian kata kata dan ungkapan apakah kulukiskan dirimu?
Berat kiranya bagiku mendapat jawaban pembicaraanmu.
Berat kiranya bagiku menangisimu sedang orang-orang menghinakanmu.
Berat rasanya bagiku apa yang menimpamu dan bukannya menimpa mereka.
Adakah yang menolongku, hingga kuperpanjang keluhan dan tangisan ini?
Adakah orang yang merintih sehingga kubantu rintihannya jika ia telah selesai.
Adakah mata yang kering hingga kubantu ia dengan air mataku?
Adakah jalan untuk menemuimu wahai putra Ahmad?
Akankah suatu hari kita kan bertemu?
Kapankah kiranya kami datang ke telagamu
untuk meminum hingga puas?
Kapankah kiranya kami dapat menikmati segarnya airmu…sungguh telah lama rasanya dahaga ini?
Kapankah kita berkumpul sepanjang hari sehingga tentram hati kami ini?
Kapankah saling berjumpa?
Sungguh panji kemenanganmu telah nampak. Akankah kau melihat kami mengelilingimu di saat kau pimpin manusia.
Dan telah kau bentangkan keadilan di muka bumi.
Dan kau timpakan atas musuh-musuhmu azab dan kehinaan.
Engkau binasakan orang yang melampaui batas dan penentang kebenaran.
Engkau musnahkan orang-orang congkak.
Dan kau cabut akar-akar dzolimin.
Diwaktu itulah kami berucap “Segala Puji Bagi ALLAH Tuhan semesta alam”
Ya ALLAH, engkaulah pengurai segala kesulitan dan petaka. Kepada-MU lah ku mohon
pertolongan karena hanya dari-Mu lah pertolongan itu. Dan Engkaulah Tuhan dunia
akhirat. Maka tolonglah hamba-Mu ini para wahai penolong para peminta pertolongan.
Pertemukanlah dia dengan pemimpinnya wahai yang Maha Kuat. Hilangkanlah dari rasa
keputus asaan dan sejukanlah rasa dahaganya wahai penguasa’arsy dan yang menjadi
tempat kembali dan penghabisan.
Ya Allah kami adalah hamba-hamba yang merindukan wali-Mu yang mengingatkan kami
kepada-Mu dan kepada nabi-Mu. Engkau jadikan dia benteng dan tempat kami bernaung. Dan Engkau tegakan ia sebagai sendi imam bagi orang-orang mu’min diantara kami. Maka sampaikanlah salam hormat kami kepadanya dan tambahkanlah dengan itu kehormatan bagi kami wahai Tuhan. Jadikanlah keberadaannya diantara kami keberadaan yang tetap. Sempurnakanlah ni’mat-Mu dengan menjadikannya pemimpin kami. Hingga kau anugrahkan Pada kami sorga-Mu dan kebersamaan para syuhada’ yang ikhlas pada-Mu.
Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Limpahkanlah shalawat kepada Muhammad kakeknya dan utusan-Mu sang pemimpin agung.
Kepada ayahandanya sang pemimipin penerus. Kepada neneknya Shiddiqah yang agung, Fatimah putri Muhammad. Kepada para pilihan-Mu dari pendahulu-pendahulunya yang baik. Baginya shalawat-Muyang lebih utama,sempurna,langgeng dan lebih banyak dari shalawat yang Kau anugrahkan kepada siapapun juga pilihan-Mu. Dan curahkanlah kepadanya shalawatmu yang tak terbilang, yang tak terbatas dan tak berakhir.
Ya Allah dengannya tegakkan kebenaran, hancurkanlah kebatilan, menangkanlah wali-wali Mu dan hinakanlah musuh-musuh-Mu. Sambungkanlah tali penghubung antara kami dengannya agar kami dapat berkumpul dengan para pendahulunya. Jadikanlah kami orang-orang yang berlari kepadanya dan berada di bawah naungannya. Bantulah kami dalam menunaikan hak-haknya, bersungguh-sungguh dalam mentaatinya dan menjauhi larangannya. Serta anugrahkan kepada kami keridhaannya. Limpahkanlah kepada kami kelembutan, kasih sayang dan do’a dan kebaikannya sehingga keluasan rahmat-Mu dan kesuksesan di sisi-Mu dapat kuperoleh dengannya. Jadikanlah dengannya sebab diterimanya solat kami, diampuninya dosa-dosa kami, dikabulkannya do’a kami. Berlimpahnya rizki kami, terobatinya rasa kegelisahan kami dan terpenuhinya hajat dan kebutuhan kami. Sambutlah kami dengan wajah-Mu yang mulia. Terimalah taqarrub kami kepada-Mu. Pandanglah kami dengan pandangan penuh rahmat yang menyempurnakan kemuliaan kami di sisi-Mu. Kemudian jangan Kau memalingkannya dari kami demi kemurahan-Mu. Dan berilah kami minuman dari telaga haudh milik kakeknya Saww dengan cawan dan tenaganya, minuman yang menyegarkan dan menyenangkan, yang tak akan menimbulkan rasa dahaga lagi selama-lamanya,
Wahai Yang Maha Pengasih dari para Pengasih.

No comments:

Post a Comment