Monday, October 25, 2010

SELEKTIF MEMILIH CALON ISTRI

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم





ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Apa yang menjadi kriteria anda saat memilih calon pasangan anda?
Apakah karena penampilan fisiknya, hartanya, kepribadiannya, atau mungkin karena ibadahnya?

Dalam memilih isteri, Islam mengajarkan kepada kaum lelaki muslim untuk memperhatikan dua hal esensial, yaitu:

1) silsilah keturunan calon isteri, dan
2) lingkungan tempat wanita itu hidup, berikut sejauh mana lingkungan tersebut berpengaruh pada kepribadiannya.

Rasul Saw bersabda:
Pandai-pandailah memilih calon isteri karena saudara isteri akan menurunkan sifat dan karakternya pada anak kalian.
Dalam pitutur lain Rasul Saw berujar:
Pilihlah dengan benar wanita yang akan mengandung anakmu karena unsur keturunan sangat berpengaruh pada anak.
Rasulullah menganjurkan untuk memilih isteri dari keluarga yang memiliki sifat-sifat terpuji, karena keluarga yang baik akan membentuk karakter yang baik pula pada diri wanita tersebut.

Islam juga menekankan untuk memilih isteri dari lingkungan sosial yang bersih, karena lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula kepada wanita tersebut. Sebaliknya, Islam melarang kaum lelaki memilih isteri dari lingkungan yang buruk.

Dalam hadis disebutkan, bahwa Rasul Saw melarang untuk mempersunting wanita cantik yang hidup di lingkungan yang sesat.
Beliau bersabda:
Berhati-hatilah terhadap wanita cantik yang hidup di lingkungan yang tidak baik. Ajaran Islam juga melarang laki-laki menikahi wanita pezina.

Sabda Nabi: Jangan sekalipun kalian menikahi wanita yang terang-terangan berzina. Juga wanita yang tidak sehat secara mental dan psikologis. Sebab, dikhawatirkan anak yang akan dilahirkannya akan mewarisi kegilaan ibunya.

Ketika Rasul Saw ditanya, perihal menikahi wanita yang cacat mental, beliau menjawab: Jangan! Rasul Saw mewartakan karakteristik dasar wanita baik yang layak dijadikan mitra hidup, guna mengarungi bahtera kehidupan di alam wujud ini.

Diantara karakter dasar pasangan hidup yang baik itu ialah:

Pertama: Menyejukkan hati apabila dipandang.
Dalam sebuah hadis riwayat Abu Umamah al-Bahiliy dituturkan:
Bagi seorang Mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah, maka tidak ada sesuatu paling berguna bagi dirinya selain istri yang saleh, yaitu wanita yang taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, beramanah bila diberi janji, dan menjaga kehormatan dirinya dan suaminya ketika suaminya pergi (HR Ibnu Majah).

Kedua: Bisa dipercaya.
Sa’ad bin Abi Waqas meriwayatkan, bahwasanya Rasul Saw bersabda:
Ada tiga macam keberuntungan di dunia ini, yaitu istri yang salehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu;
kuda yang penurut dan cepat larinya sehingga dapat membawa kamu menyusul temen-temanmu; rumah besar yang banyak didatangi tamu-tamu (HR Hakim).

Ketiga: Memendarkan nuansa teduh dan ketenangan pikir.
Allah Azza wa Jalla mewartakan dalam Alquran:
Di antara tanda kekuasaan-Nya yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya dan Dia menjadikan rasa cinta dan kasih sayang antara kamu. Sungguh di dalam hal yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) bagi kaum yang berpikir (QS al-Rum/30: 21).

Keempat: Menjadi motivator ibadah dan meneguhkan aqidah.
Rasul Saw bersabda:
Barangsiapa diberi oleh Allah istri yang salehah, maka sesungguhnya ia telah diberi pertolongan oleh Allah meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah di dalam memelihara separuh lainnya (HR Thabrani dan Hakim).

Ajaran Islam memberi tuntunan terbaik kepada para lelaki di dalam menjatuhkan pilihannya kepada wanita yang hendak dijadikan pendamping hidup, agar pernikahannya membuahkan berkah hidup dan kehidupan dunia akhirat.

Adapun kriteria wanita baik yang patut dijadikan istri, sebagaimana diajarkan Alquran dan Sunnah Nabi ialah:

1). Wanita yang memiliki rasa takut kepada Allah (bertakwa);

2). Wanita yang memiliki keimanan jernih kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk;

3). Wanita yang tulus bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan naik haji bagi yang mampu;

4). Wanita yang berkepribadian ihsanah, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya;

5). Wanita yang tulus ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap azab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya;

6). Wanita yang gemar membaca dan mendaras Alquran, serta berusaha memahami kandungan isinya, berzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata;

7). Wanita yang tegak menghidupkan amar makruf dan nahi munkar pada keluarga maupun lingkungan masyarakatnya;

8). Wanita yang teguh berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki;

9). Wanita yang senang menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang menzaliminya;

10). Wanita yang rajin berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia;

11). Wanita yang senantiasa menegakkan sendi-sendi keadilan, serta berlaku adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk;

12). Wanita yang eksis menjaga lisannya dari perkataan dusta, tidak bersaksi maupun berjanji palsu dan tidak menceritakan kejelekan orang lain (ghibah);

13). Wanita yang menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya;

14). Wanita yang selalu berbakti kepada kedua orang tuanya, dan suaminya jika telah menikah;

15). Wanita yang suka menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Begitu banyak hal yang mesti lelaki muslim utarakan dengan jujur berkaitan dengan memilih pasangan yang tepat.
Memang perlu waktu dan proses, nikmatilah proses itu dengan tetap menjaga kehormatan diri dan kemuliaan akhlak. Untuk mencari jawaban atas cara-cara di atas, lelaki muslim bisa meminta bantuan orang-orang terdekatnya yang dapat dipercaya. Mungkin tak semua cara dilakukan, yang penting lelaki muslim lebih tahu apa yang dimaunya.

Untuk para lelaki muslim yg ms lajang, Selamat “berburu” calon istri?

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,...61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير


CIREBON, Rabu 27 Januari 2010.

No comments:

Post a Comment