Sunday, October 24, 2010

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم




ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb semesta alam.Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Para Sahabatku fillah sekalian, terkadang kita kebablasan mengekspresikan kebahagiaan menyambut lebaran. Sampai-sampai ngerasa Idul Fitri adalah akhir sebuah perjuangan melawan hawa nafsu. Padahal, secara bahasa syawwal artinya peningkatan. Ini berarti, memasuki bulan Syawal, seharusnya kualitas ketaqwaan kita meningkat seperti pesan Imam Syafii, bukannya drop mentang-mentang nggak puasa lagi.

Pasca Ramadhan, setan-setan yang terbelenggu bakal terbebas. Arus budaya Barat bakal kembali menyapa remaja muslim di seluruh penjuru dunia. Gaya hidup hedonis plus pesta pora dijajakan dengan kemasan perayaan Idul Fitri dalam konser-konser musik di berbagai kota. Pergaulan bebas yang sempet direm saat Ramadhan kembali dikampanyekan media massa. Seolah mengajak para aktivis pacaran kembali ke habitat baku syahwatnya.

Makanya para shahabat dulu justru bersedih ketika Ramadhan akan segera berakhir. Seperti sabda Rasulullah SAW. sebagaimana dituturkan Ibn Mas ud: Sekiranya para hamba (kaum Muslim) mengetahui kebajikan-kebajikan yang dikandung bulan Ramadhan, niscaya umatku mengharapkan Ramadhan terus ada sepanjang tahun. (HR Abu Ya la, ath-Thabrani, dan ad-Dailami).

Ketika lebaran hadir, idealnya kita udah menjalani masa karantina yang menggembleng kita menundukkan hawa nafsu dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul. Bulan Syawal justru menjadi bulan penentuan sejauh mana kita bisa mempertahankan keberhasilan Ramadhan. Masihkah kita mampu menjaga lifetime battery akidah kita hingga memasuki masa charge di Ramadhan mendatang?


Tetap nyalakan semangat Ramadhan-mu!

Para sahabatku sekalian, nggak gampang ngadepin godaan setan di 11 bulan berikutnya. Apalagi kalo bekal yang seharusnya kita kumpulkan di bulan Ramadhan malah disia-siakan. Tentu perlu perjuangan lebih keras lagi untuk mempertahankan keimanan kita.

Saat ini, kehidupan sekular udah menjadi kebiasaan. Mungkin kita baru menemukan nuansa lingkungan yang agak Islami hanya di bulan Ramadhan saja. Makanya, mumpung Ramadhan baru saja meninggalkan kita, manfaatkan Ramadhan-mu dan tetap jaga semangat kita agar tetap menyala meskipun Ramadhan telah berlalu.

Pasca Ramadhan boleh jadi kegiatan pengkajian Islam nggak lagi ramai diadakan, tapi bukan berarti nggak ada sama sekali. Tetap ada asalkan kita mau dan serius ngikutinnya dan lebih bagus menindaklanjuti kegiatan pengajian atau pesantren kilat di Ramadhan kemarin.

Aktivitas menuntut ilmu nggak boleh dilewatkan. Kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja kita bisa menambah wawasan Islam dii dalam maupun luar bulan Ramadhan. Kok kayaknya penting banget sih ngaji itu? Pasti dong. Hari gini, cuma akidah Islam yang bisa menjaga diri kita dari pesona kemaksiatan yang disyiarkan budaya Barat.

Dengan ikut ngaji, kita ada usaha menjaga akidah tetap kokoh dan terpelihara. Nggak gampang dikoyak ide-ide kufur berlabel Islam model pacaran Islami atau kesamaan semua agama yang dikampanyekan musuh-musuh Islam.

Selain ngaji, upgrading ilmu Islam juga bisa kita lakukan dengan menumbuhkan ketertarikan membaca media-media Islam. Nggak mesti yang berat bin kompleks isinya kalo emang kesulitan ngertinya. Masih banyak kok media Islam alternatif yang cocok buat remaja, tapi tetap terjaga isinya dari kontaminasi ide dan budaya negatif.

Walau puasa wajib sudah berakhir, bukan berarti yang sunnah juga abis dong. Biarpun nggak dikejar target khatam Al-Quran dalam sebulan, tadarus Al-Quran masih menjadi ladang pahala tanpa henti. Pahala Allah kan nggak cuma di bulan Ramadhan aja kan, Malaikat Raqib-Atid tetep bersedia 'kerja lembur' mencatat amal ibadah kita di lain hari. Dengan menjalin kedekatan dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi Pertolongan, tentu nggak ada alasan takut atau bersedih hati menghadapi godaan setan pasca Ramadhan.

Karena itu, "Hari Lebaran Makan Ketupat. Pasca Ramadhan Tetep Semangat". Mengkaji, memahami, meyakini, mengamalkan dan memperjuangkan Islam. Dan jangan lupakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, seperti diriwayatkan jamaah ahli hadis dari Abu Aiyub al-Anshari bahwa Nabi SAW bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan diiringinya dengan enam hari bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang masa."

Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah SWT
Dan semoga kita akan selalu disertai rahmat dan karunia-Nya
Amin..61x.

Berhubung skrg Lebaran telah tiba, saya juga ingin mengucapkan buat semua sahabatku/orang yang telah mengenal saya..

Manusia akan segera kmbl ke fitrah masing2.
Fitrah adalah ide bawaan sejak lahir,yaitu “Laa ilaha Illallah”
Mari sucikan hati kita kembali kepada tauhid.
Esok adalah harapan.
Skrg adalah kenyataan.
Kemarin adalah kenangan,yg tak luput dari khilaf & kesalahan.
Ketika tangan tak mampu berjabat.
Kaki tak dpt melangkah.
Hanya hati yg mampu berbisik.
Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir Batin ya Saudaraku Fillah,....^_^

'' SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H ''


Kami minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.


Wallahu a’lam bish-shawab.



Smoga bermanfaat.

Amieeeen,...61x.


وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات




CIREBON, Jum'at 10 September 2010.

No comments:

Post a Comment