Sunday, October 24, 2010

Mukmin Ketika di Ujung Dunia Menuju Akhirat

Imam Ahmad meriwayatkan dalam sanadnya, dari Al-Barra’ bin Azib yang berkata,

“Kami keluar bersama Rasulullah untuk melayat jenazah. Lalu Rasulullah duduk di atas kubur dan kami duduk mengelilingnya. Kami merasa di atas kepala kami ada burung. Beliau menggali lubang untuknya dan berkata, ‘Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur.’ Kami berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur.’ Beliau kembali berkata, ‘Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur.’ Kami berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur.’ Beliau kembali berkata, ‘Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur.’ Kami berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur.’

Lalu beliau bersabda, ‘Bila seorang hamba Mukmin berada di ujung dunia menuju gerbang akhirat, malaikat dari langit turun kepadanya. Wajahnya putih bersih, secerah mentari. Mereka membawa kafan dan balsam (agar mayat tidak busuk) yang berasal dari surga.

Mereka duduk sangat dekat dengan hamba itu, mengucapkan salam. Lalu duduk di atas kepalanya, dan berkata, ‘Wahai jiwa yang suci, keluarlah menjuju ampunan dan keridhaan Allah.’ Maka ruhnya pun keluar sebagaimana aliran air yang deras. Lalu malaikat itu mengambil ruhnya.

Tetapi ia tak hanya sekejap memegang ruh tersebut. Selajutnya ditaruh di dalam kafan. Dari padanya keluar wewangian paling harum. Setelah diletakkan di dalam bumi, mereka mengangkat ruh tersebut ke atas. Setiap malaikat yang dilaluinya pasti bertanya, ‘Ruh siapa ini?’

Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan,’ dengan menyebut nama paling bagus yang pernah dipakai di dunia. Begitulah, sampai mereka tiba di batas akhir langit bumi. Mereka memita langit berikutnya dibuka, dan dikabulkan.

Demikianlah sampai pada langit berikutnya hingga sampai pada langit ke tujuh. Allah ‘azza wa jall berfirman, ‘Tulislah catatan hamba-Ku ini dalam ‘Illiyyiin, dan kembalikan ia ke bumi. Sesungguhnya aku menciptakannya dari bumi (tanah) dan akan Kukembalikan lagi ke bumi (tanah). Dari tanah pula akan Aku keluarkan mereka sekali lagi.’

Ruh itu pun dikembalikan lagi ke dunia. Lalu datanglah dua malaikat yang duduk di hadapannya, bertanya, ‘Siapa Rabbmu?’ Ia menjawab, ‘Rabbku adalah Allah.’ ‘Apa agamamu?’ ‘Agamaku Islam,’ jawabnya.

Dua malaikat itu melanjutkan pertanyaannya, ‘Siapakah lelaki ini yang pernah diutus kepadamu?’ Tanya malaikat. Ia menjawab, ‘Ia adalah Rasulullah saw.’ ‘Dari mana kau tahu?’ tanya malaikat. ‘Aku membaca kitab Allah lalu beriman dan membenarkannya,’ jawab hamba tadi. Lalu terdengar seruan dari langit bahwa, ‘Benarlah hambaku ini. Berikanlah kasur dan pakaian dari surga, serta bukakan pintu surga.’

Setelah itu dilapangkanlah kuburnya sejauh mata memandang. Dating kepadanya seseorang yang berwajah tampan dengan baju yang bagus dan aroma yang harum. Orang itu berkata, ‘Berbahagialah dengan kemudahan yang diberikan padamu. Inilah hari yang dijanjikan padamu.’ Ia berkata kepada orang itu, ‘Siapa kamu?’ Wajahmu tampak bagus.’ Dijawab, ‘Aku amal shalihmu. Engkau selalu bersegera mentaati Allah dan enggan bermaksiat kepada-Nya. Maka Allah mengganjarmu dengan kebaikan.’

[Wahai saudara dan saudariku, dikatakan kepadanya, “Akulah amal shalihmu… akulah shalatmu, akulah kebaikan dan shadaqah yang pernah kau infakkan. Akulah tangis dan rasa takutmu. Akulah umrah dan hajimu. Akulah bacaan Al Quranmu, akulah kecintaanmu terhadap Ar-Rahman

Akulah tahajjudmu di sepertiga malam terkahir dan puasamu di siang hari. Akulah rasa takutmu pada Allah. Akulah sikap baikmu terhadap kedua orang tuamu. Akulah “thalabul ilmi”mu. Akulah dakwahmu kepada Allah, akulah jihad fii sabilillah…

Ketika seorang Mukmin menyaksikan datangnya amal yang berwujud seseorang berwajah tampan, ia bergembira. Ketika ia mengamati sekeliling, niscaya ia sadar kuburnya menjadi lapang. Disediakan kasur dari surga di dalamnya.

Ketika ia melihat bajunya, ia sadar baju itu dari surga. Ia juga yakin bahwa nikmat yang ia rasakan di alam kubur itu sama sekali berbeda dengan nikmat surga. Maka ia berdoa kepada Rabbnya, “Wahai Rabb, segerakanlah kiamat, sehingga aku bisa kembali kepada keluarga dan hartaku.]

“Seorang Muslim, ketika ditanya dalam kubur, ia bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Itulah yang difirmankan Allah, ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu di dalam kehidupan dunia dan akhirat.”
(Qur’an, Surah Ibrahim : 27)

No comments:

Post a Comment