Sunday, October 24, 2010

BERSEDIAKAH ENGKAU MENJADI ISTRI SAYA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم




ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Saya takut sekali ketika membaca sebuah hadits, bahwa setiap bagian dari tubuh anak adam ini, bisa terjerumus pada dosa 'zina'. Dimana 'zina' nya mata adalah memandang yang bukan mahrom.
sedang 'zina' nya lidah adalah membicarakan hal yang mesum, sedang 'zina'nya tangan adalah meraba tubuh wanita yang bukan mahrom. Dan ini yang lebih sulit, bahwa hati pun bisa ber'zina',
dan 'zina' nya hati adalah membayangkan yang belum boleh dilakukan sebelum pernikahan. Baik ini dibuktikan dengan "x" atau tidak.

Alhamdulillah, saya mengenal seorang gadis, yang saya anggap istiqomah dalam beragama, maka semata mata niat ibadah, dan menyelamatkan diri dari dosa, saya akan tanya dia ;
"Maukah engaku bicara soal masa depan dengan saya ?"

Saya fikir pertanyaan ini adalah kaliamat yang paling simpel. Dimana kalau dia mau, yaa Alhamdulillah, rencana bisa diteruskan. Bila tidak ya tidak mengapa, toh ibadah nikah, tidak harus selalu dengan dia. Dengan siapapun tetap dapat pahala, asal ikhlas sama ikhlas. Daripada lama terkatung2, antara rindu dan ketidak pastian, kan lebih baik segera ditanyakan. iya ga sob? hehe,..61x.

Nah, mengapa anda tidak seperti saya saja. Tanya dia langsung Nah shahabat jadilah berani. Kita terkadang takut mengutarakannya, karena khawatir jawabannya :)
Wahai saudaraku,...
Apakah anda sudah mengutarakannya, tapi dia ragu menjawabnya.
Barangkali ajakan anda kurang jelas, terlalu samar, tidak tegas mengajaknya menjadi istri anda.

Katakan saja begini : '' BERSEDIAKAH ENGKAU MENJADI ISTRI SAYA ''?!

kalau "iya" Alhamdulillah, tetapi jikapun tidak, tentu anda tidak bisa menunggu dia, tetapi anda harus tetap melangkah ke masa depan. Terus Kalau ia mau, maka nikmatilah kebahagiaan baru anda :), jika tidak, ulangi pertanyaan ini secara tulus pada muslimah lain.

Kesiapan ditolak, kesiapan menghadapi kenyataan kalaupun bukan dia yang menjadi isteri anda, adalah awal dari hilangnya kegundahan itu,akhirnya kita bimbang, ragu bertanya lebih jelas dan akhirnya terkatung katung

yakinilah bahwa yang akan menjadi isteri anda hanyalah yang ditaqdirkanNya untuk menjadi isteri anda. Walaupun seseorang telah memakai gaun pengantin, telah duduk dua saksi dan bertatap wajah dengan penghulu, kalau ia bukan jodoh kita dalam catatan taqdir, maka kita tidak akan pernah bisa kita raih sebagai isteri. Sebaliknya kalau memang seseorang itu memang jodoh kita dalam kehendakNya, maka sekalipun sekarang masih berada di ujung kutub utara, maka Allah akan hantarkan ia kepada anda, atau anda yang dihantarkanNya untuk menemui dia.

Sampai saat ini anda belum tahu yang mana yang ditaqdirkan jadi jodoh anda,tinggal sekarang beranikah anda mengintip taqdir itu dan membukanya terus menjemputnya..? Tanya dia, maukah jadi isteri saya ? jika mau, Alhamdulillah barangkali memang dialah itu. Jika dia tidak mau, jangan gelisah, memang taqdir tidak bisa dipaksa koq. Kalau dia tidak mau, yang lain pasti mau ! Siapa yang lain itu ?? Ya kita cari lagi dan tanyakan lagi seperti tadi ya. qiqiqi,..61x.

Sepanjang kita siap menerima siapapun yang ditaqdirkanNya buat kita, maka Insya Allah hidup ini akan terasa mudah dan indah.  
"If you are not a part of the solution, You are a part of the problem"

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,...61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير


CIREBON, Minggu 27 Desember 2009.

No comments:

Post a Comment