Sunday, October 24, 2010

Sirah Rasulullah

Di antara karunia dan nikmat Allah yang sempurna untuk Muslimin adalah dua nikmat terbesar yang membedakan umat penutup ini. Pertama, ada nikmat keabadian Al Qur’an, dan kedua, adalah nikamt sirah Nabi Shallallahu ‘alayhi wassalam.

Dalam bahasan kali ini, akan dibahas mengenai nikmat sirah (perikehidupan) Nabi SAW. Sirah tidak lain sejarah istimewa yang punya banyak kelebihan yang dijelaskan oleh para pakar. Ia adalah sejarah ilmiah yang terkodifikasi, permanen, dan sempurna, yang mencakup seluruh kehidupan Nabi SAW sejak lahir hingga wafat. Ia adalah sejarah yang komprehensif yang menjabarkan kehidupan SAW dalam beragam peristiwa. Ia adalah sejarah yang memaparkan kehidupan yang berimbang dan komprehensif. Dalam sirah inilah kita menemukan Islam hidup, Al Quran terjabarkan, dan nilai-nilai Islam berjalan di tengah-tengah manusia.

Kehidupan Nabi SAW adalah aplikasi riil Al Quran Al Karim, seperti dikatakan ‘Aisyah r.a. kala ditanya tentang akhlak Nabi SAW. “Akhlaknya adalah Al Quran. Dalam kehidupan Nabi SAW setiap muslim menemukan teladan utamanya dan anutan terbaiknya. Beliau telah dididik Tuhannya dengan pendidikan terbaik, diberi al-Kitab dan al-Hikmah serta diajari sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya. Karunia Allah untuknya sangat besar. Dan Dia telah menganggap Nabi SAW sebagai karunia besar untuk orang-orang beriman kala dia telah mengutusnya kepada mereka.

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran: 164)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan ia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab: 21).

Sejarah Nabi SAW mencakup seluruh fase kehidupan dan aspeknya seperti yang diuraikan kitab-kitab akhlak Nabi SAW dan kitab-kitab petunjuk Nabi SAW. Tentang tatacara beliau makan dan minum, berpakaian dan berhias, tidur dan terjaga, bermukim dan bepergian, tertawa dan menangis, serius dan senda gurau, ibadah dan muamalah. Tentang agama dan dunia, ketika damai dan perang, saat berinteraksi dengan sanak saudara dan orang lain, atau berinteraksi dengan pendukung dan penentangnya. Bahkan meliputi perkara-perkara yang biasa disebut orang dengan masalah privasi, yakni perkara-perkara terkait dengan hubungan suami istri. Semua ini dikisahkan dan dikodifikasi dalam sejarah atau sirah yang sempurna.

Kesempurnaan sejarah Nabi SAW seperti ini tidak dimiliki dalam sejarah penganut agama yahudi, nasrani, atau pemeluk agama lainnya.




Yusuf al Qardhawi dalam kitabnya Taisir Fiqh as Suluk fi Dhau ‘al Qur’an wa as Sunnah (al-‘Ilm wa al Hayah ar-Rabbaniyyah)

No comments:

Post a Comment